Tidak lengkap rasanya, kalau berkunjung ke Aceh tanpa mengunjungi Museum
Tsunami Aceh, begitu masuk ke dalam Museum Tsunami Aceh, anda serasa memasuki
lorong gelap gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter dengan efek air
jatuh. Setelah melewati tempat ini, puluhan standing screen menyajikan
foto-foto pasca tsunami berupa kerusakan dan kehancuran serta kematian, yang
penuh dengan gambar korban dan gambar pertolongan terhadap mereka. Di Museum
Tsunami Aceh anda juga akan memasuki “Ruang Penentuan Nasib” atau “Fighting
Room”, sering disebut juga The Light of God. Ruangan ini berbentuk seperti
cerobong semi-gelap dengan tulisan Allah dibagian puncaknya. Hal ini
direfleksikan dengan perjalanan memutar keluar dari cerobong tersebut menuju
Jembatan Harapan (Hope Bridge). Ketika mencapai jembatan ini, para survivor
melihat bendera 52 negara, seakan mereka mengulurkan bantuan untuk mereka.
Melalui jembatan ini, seperti melewati air tsunami menuju ke tempat yang lebih
tinggi. Museum Tsunami Aceh anda juga akan di sambut dengan pemutaran film
tsunami selama 15 menit dari gempa terjadi, saat tsunami terjadi hingga saat
pertolongan datang. Naik ke lantai tiga dari Museum Tsunami Aceh, disana terdapat
bermacam-macam sarana pengetahuan gempa dan tsunami berbasis iptek. Diantaranya
sejarah dan potensi tsunami di seluruh titik bumi, simulasi meletusnya gunung
api di seluruh Indonesia, simulasi gempa yang bisa disetel seberapa skala
richtel yang kita mau dan kalau beruntung anda juga bisa “ikut menikmati”
simulasi 4D (empat dimensi) kejadian gempa dan tsunami. Selain itu juga di
Museum Tsunami Aceh juga terdapat desain ideal rancangan tata ruang bagi
wilayah yang punya potensi tsunami.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon